Warung kelontong adalah salah satu jenis bisnis yang tak lekang oleh waktu. Berdasarkan hasil survei yang dilakukan oleh Populix, toko kelontong masih menempati posisi ketiga sebagai tempat favorit masyarakat Indonesia untuk berbelanja, setelah supermarket dan minimarket.
Fakta ini menunjukkan bahwa peluang bisnis di bidang toko kelontong masih sangat terbuka lebar. Jika kamu tertarik untuk membuka usaha ini, penting untuk memahami seluk-beluknya terlebih dahulu.
Nah, di artikel ini, Youtap akan mengulas secara lengkap tentang toko kelontong, termasuk strategi jitu agar bisnis ini tetap eksis dan kompetitif di era modern. Simak sampai selesai, ya!
Warung kelontong adalah jenis usaha kecil atau UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang menjual berbagai kebutuhan sehari-hari, mulai dari makanan ringan, minuman, alat mandi, peralatan dapur, hingga perlengkapan rumah tangga lainnya.
Toko ini biasanya berlokasi di sekitar permukiman warga, baik di pedesaan maupun di perkotaan, terutama di wilayah yang padat penduduk. Letaknya yang dekat membuat toko kelontong mudah dijangkau dan menjadi pilihan utama masyarakat untuk berbelanja kebutuhan harian.
Selain itu, toko kelontong juga kerap ditemukan di lokasi yang ramai dilalui orang, seperti pinggir jalan, stasiun, terminal, dan tempat-tempat publik lainnya.
Walaupun tampak sederhana, usaha sembako termasuk salah satu usaha yang menjanjikan, lho. Sebab, produk yang dijual di toko kelontong merupakan kebutuhan pokok rumah tangga yang selalu dicari orang hampir setiap hari.
Bahkan, di tengah maraknya minimarket dan ritel modern, warung kelontong tetap bertahan dan diminati oleh masyarakat. Hal ini tidak lepas dari beberapa keunggulan yang ditawarkan, seperti harga yang lebih terjangkau dan pelayanan yang lebih personal.
Banyak orang juga merasa lebih nyaman berbelanja di warung kelontong karena suasana yang akrab dan hangat.
Jika kamu memiliki dan mengelola toko kelontong sendiri, maka kamu termasuk pelaku usaha wiraswasta. Jenis usaha ini umumnya dikategorikan sebagai kepemilikan tunggal karena kerap dijalankan secara mandiri oleh individu atau keluarga.
Biasanya, pemilik akan bekerja sebagai manajer sekaligus karyawan yang bertanggung jawab terhadap semua aspek operasional bisnis.
Secara etimologis, kata kelontong memiliki dua arti menurut KBBI. Pertama, kelontong adalah alat bunyi-bunyian seperti kentungan yang dulunya digunakan oleh para pedagang keliling untuk menarik perhatian pembeli.
Kedua, kelontong merujuk pada berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga, seperti mangkuk, cangkir, sabun, atau alat mandi.
Makna kelontong tidak hanya terbatas pada pengertian leksikal. Lebih dari sekadar tempat jual beli, warung kelontong merupakan bagian dari sejarah dan budaya komunitas lokal.
Asal-usul kelontong diperkirakan telah ada sejak abad ke-19. Pada masa itu, banyak pedagang, khususnya dari komunitas Tionghoa, yang berjualan secara keliling sambil membawa alat kelontongan.
Warung ini bahkan pernah menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat di desa maupun kota kecil, termasuk ketika sistem barter masih berlaku.
Saat krisis ekonomi melanda Indonesia pada tahun 1998, UMKM seperti toko kelontong menjadi penyangga ekonomi rakyat. Maka tak heran jika toko kelontong sering disebut sebagai tulang punggung ekonomi masyarakat kecil.
Lambat laun, para pedagang keliling tersebut mulai menetap dan membuka toko secara permanen, yang kemudian dikenal sebagai toko kelontong. Ia menjadi simbol ketahanan, adaptasi budaya, dan bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia.
Kini, warung kelontong mulai bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Beberapa toko kelontong modern telah mengadopsi model bisnis ritel yang lebih praktis dan berbasis teknologi, seperti Indomaret, Alfamart, FamilyMart, Lawson, dan Circle K.
Melihat tren yang ada, toko kelontong di masa depan kemungkinan akan hadir dalam ukuran yang lebih kecil namun lebih canggih secara teknologi.
Pasalnya, behaviour konsumen semakin berubah, salah satunya kini telah muncul cashless society yang membuat mayoritas ritel modern mengadopsi sistem pembayaran non tunai seperti metode host to host QRIS payment.
Meskipun sekilas terlihat serupa, toko kelontong dan toko sembako sebenarnya memiliki perbedaan yang cukup signifikan, baik dari sisi barang yang dijual, skala usaha, hingga peran sosialnya di tengah masyarakat. Mari simak perbedaan keduanya di bawah ini:
BACA JUGA: Sembako Apa Saja yang Wajib Dijual Pedagang Grosir? Cek Produk & Harganya, Yuk!
Jika kamu masih ragu untuk memulai usaha toko kelontong, yuk, simak kelebihan usaha kelontong di bawah ini:
Barang-barang yang dijual di toko kelontong adalah kebutuhan harian. Artinya, permintaan konsumen cenderung stabil dan tidak musiman (seasonal).
Tak punya modal besar? Tenang saja, Teman Youtap. Kamu dapat memulai usaha toko kelontong dengan dana terbatas. Cukup stok barang sesuai dengan anggaran yang ada, kemudian kembangkanlah secara perlahan.
Produk yang dijual di toko kelontong mudah ditemukan di pasar induk atau supplier lokal. Bahkan, kini kamu dapat belanja stok warung kelontong secara online melalui aplikasi atau website Youtap BOS.
Di sana, kamu bisa mendapatkan pemasok berbagai kategori produk yang berkualitas tinggi dengan harga kompetitif.
Salah satu keunggulan lain dari toko sembako adalah, kamu dapat memulainya dari rumah. Bila terdapat space yang luas, kamu tak perlu menyewa kios atau tempat. Manfaatkanlah halaman depan atau garasi untuk menghemat biaya operasional.
Sebagian besar produk yang dijual di toko kelontong adalah barang jadi. Sehingga, margin keuntungannya cukup mudah dihitung. Sebagai pemilik toko, kamu bisa menentukan harga jual dengan selisih yang tetap dan konsisten.
BACA JUGA: Pengertian Harga Pokok Penjualan dan Cara Menghitungnya
Apakah kini kamu mulai tertarik untuk mencoba bisnis toko kelontong? Supaya tidak salah langkah, kamu bisa ikuti step by step dari Youtap berikut ini:
Teman Youtap, rencana usaha yang jelas dapat memudahkan kamu untuk memetakan tujuan dan strategi bisnis. Berikut 3 hal penting yang sebaiknya kamu rumuskan:
Riset pasar menjadi cara ampuh untuk untuk mengetahui apa yang dibutuhkan pelanggan, sehingga toko milikmu mampu bersaing dengan kompetitor. Kamu bisa melakukan riset untuk hal-hal di bawah ini:
Ingin operasional bisnismu berjalan lancar? Jangan lupa siapkan sumber daya yang memadai, ya. Contoh sumber daya tersebut antara lain:
Bisnis ritel erat kaitannya dengan stok persediaan barang. Selain area untuk display, kamu perlu memikirkan space gudang atau penyimpanan barang. Terlebih, gudang yang proper akan membantu menjaga kualitas barang. Tipsnya:
Supplier memiliki pengaruh besar terhadap kualitas barang yang kamu jual. Pastikan kamu mencari supplier dengan cara berikut:
BACA JUGA: Apa Itu Supplier (Pemasok): Definisi, Jenis, dan Tanggung Jawabnya
Bila perlengkapan, supplier, dan sumber daya untuk memulai bisnis sudah siap, langkah terakhir adalah mengatur display atau tata letak toko.
Make sure semua barang sudah terorganisir dengan baik agar mudah diakses oleh pelanggan.
Sebab, tata letak yang rapi dan menarik akan meningkatkan kenyamanan berbelanja, sekaligus memudahkan pelanggan menemukan barang yang mereka butuhkan.
Jangan lupa, buat area kasir yang strategis dan mudah dijangkau untuk memperlancar transaksi.
Agar bisnis yang kamu geluti dapat dilindungi oleh hukum di Indonesia, ada baiknya agar toko kelontongmu dibuatkan; izin atau legalitas usaha.
Selain meningkatkan kepercayaan pelanggan, perizinan yang sah juga bisa membuka akses ke berbagai fasilitas misalnya pendanaan dari bank atau dari pemerintah.
Perizinan usaha yang paling mudah untuk dibuat adalah NIB atau Nomor Induk Berusaha. Prosesnya cepat, mudah, dan tanpa dipungut biaya.
Kamu bisa kunjungi laman OSS dan ikuti cara di artikel berikut: Persyaratan dan Cara Daftar UMKM Secara Online.
Mungkin semua pelaku usaha bisa memulai bisnis toko kelontong. Namun, tidak semua mampu mempertahankannya dalam jangka panjang.Jika kamu ingin bisnis kelontongmu sustain dan berusia lama, yuk, terapkan strategi bisnis dari Youtap berikut ini:
Salah satu hal terpenting dalam menjalankan bisnis adalah memisahkan keuangan usaha dari keuangan pribadi.
Untuk kamu yang masih pemula, cukup mulai dengan laporan keuangan sederhana, seperti mencatat harga modal, transaksi, dan hasil penjualan.
Tapi ingat ya, Teman Youtap, sebaiknya hindari pencatatan manual di kertas. Cara ini rentan rusak dan membuat kamu perlu menyusun format pencatatan sendiri.
Supaya lebih praktis dan aman, kamu bisa menggunakan aplikasi usaha seperti Youtap POS atau point of sale.
Lewat aplikasi ini, kamu bisa mendapatkan laporan penjualan harian dan catatan transaksi secara otomatis.
Ingin tahu bagaimana cara kerjanya? Yuk, coba 30 HARI GRATIS BERLANGGANAN YOUTAP STARTER!
Selain dari segi harga, kamu juga bisa menarik minat pelanggan dengan memberikan pelayanan yang berkualitas. Contohnya adalah dengan menerapkan sistem full refund bagi pelanggan yang menerima barang rusak atau kedaluwarsa.
Kamu juga dapat meningkatkan pengalaman belanja melalui pendekatan 5S, yaitu sapa, salam, senyum, sopan, dan santun.
Jika ingin memberikan nilai tambah lain, kamu bisa menyediakan layanan free delivery dengan syarat tertentu, misalnya pembelanjaan minimal dan jarak maksimal dari toko ke rumah pelanggan.
Langkah-langkah sederhana seperti ini dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan terhadap tokomu.
Sebagai bisnis yang bergerak di dunia ritel, keberhasilan toko kelontong sangat bergantung pada ketersediaan stok yang memadai.
Maka dari itu, penting untuk terus memantau kondisi stok secara berkala. Pastikan kamu tidak mengalami understock atau overstock, dan selalu usahakan untuk memiliki safety stock sebagai cadangan.
Untuk menjaga keseimbangan tersebut, kamu bisa melakukan pengecekan rutin seperti cycle count atau stock opname. Namun, agar lebih praktis dan efisien, kamu juga dapat memanfaatkan fitur Manajemen Stok real-time dari aplikasi usaha Youtap POS.
Melalui fitur ini, kamu bisa:
Memantau kinerja toko secara berkala sangat penting untuk memastikan bahwa operasional berjalan sesuai rencana.
Misalnya, cek bagaimana performa penjualan harianmu untuk mengetahui produk terlaris. Kamu bisa cek ini di fitur Laporan Harian, Laporan Transaksi, atau Produk Terlaris Youtap POS.
Selain itu, lakukan evaluasi, apakah harga yang produk di tokomu sudah tepat? Apakah stok barangmu terlalu banyak atau justru cepat habis?
Evaluasi ini akan membantu kamu mengambil keputusan yang lebih tepat untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas toko.
Toko yang bersih dan aman bukan hanya membuat pelanggan nyaman, tapi juga menciptakan citra positif bagi bisnis kamu.
Pastikan area rak dan kasir di tokomu selalu dalam kondisi rapi serta bebas debu. Jangan lupa juga untuk memperhatikan pencahayaan dan ventilasi.
Dari sisi keamanan, kamu bisa mulai dengan hal sederhana seperti memasang CCTV, serta menempatkan barang-barang bernilai tinggi di tempat yang lebih aman.
Agar toko kelontong kamu tetap ramai pembeli dan makin dikenal banyak orang, kamu perlu menerapkan strategi pemasaran yang tepat. Dalam hal ini, pemasaran tak perlu mahal.
Kuncinya hanyalah konsisten, relevan dengan pelanggan, dan sesuai dengan target pasar. Berikut beberapa cara pemasaran yang bisa kamu coba:
Di era digital seperti sekarang, media sosial menjadi alat promosi yang sangat efektif. Kamu bisa menggunakan platform seperti WhatsApp Business, Instagram, Facebook, atau bahkan bergabung di marketplace seperti Tokopedia atau Shopee untuk menjangkau pelanggan lebih luas.
Unggah foto produk, berikan informasi harga, testimoni pelanggan, hingga konten promosi. Langkah ini membantu menarik perhatian pelanggan baru sekaligus mempertahankan pelanggan lama.
Meskipun pemasaran digital sedang naik daun, strategi konvensional tetap bisa diandalkan, terutama untuk menjangkau konsumen sekitar tokomu.
Kamu bisa membagikan brosur, memasang banner di sekitar toko, promosi dari mulut ke mulut, atau bahkan memberikan diskon bagi pelanggan yang merekomendasikan tokomu ke orang lain.
Yuk, berikan apresiasi kepada pelanggan setiamu dengan menerapkan loyalty program seperti stempel atau poin belanja. Contohnya: “Belanja 10 kali, gratis 1 produk.”
Program ini akan mendorong pelanggan untuk kembali berbelanja di toko kamu dan meningkatkan frekuensi pembelian secara alami.
Diskon selalu berhasil menarik perhatian konsumen. Kamu bisa mengadakan promo harian, paket bundling, atau memberikan hadiah untuk pembelian dalam jumlah tertentu.
Misalnya, "Gratis 1 sabun untuk pembelian di atas Rp50.000" atau "Hadiah langsung untuk 10 pembeli pertama". Strategi ini bisa meningkatkan volume penjualan dalam waktu singkat.
Berniaga tak selalu soal mengejar keuntungan semata. Jika kamu ingin usahamu memberikan dampak yang lebih luas, cobalah untuk menjalin hubungan baik dengan komunitas di sekitarmu.
Beberapa langkah yang bisa kamu lakukan antara lain menjadi sponsor kegiatan sosial, atau menyediakan ruang untuk produk-produk UMKM lokal di tokomu.
Keterlibatan aktif seperti ini akan membuat tokomu lebih dikenal sebagai bagian dari komunitas, sehingga kepercayaan dan loyalitas pelanggan pun ikut meningkat.
Teman Youtap, demikian uraian lengkap seputar strategi dan tips menjalankan usaha toko kelontong. Yuk, mulai terapkan langkah-langkahnya untuk membangun atau mengembangkan bisnis ritel kamu!
Sebagai langkah awal yang praktis dan efisien, kamu bisa coba semua fitur unggulan di aplikasi usaha Youtap Starter.
Gunakan 30 Hari Free Trial sekarang juga dengan klik banner di bawah. Kesempatan ini bisa jadi awal penting untuk perjalanan usahamu, lho!