Best Seller dalam Marketing: Keuntungan, Tantangan, dan Strategi Menciptakannya

Oleh
Intan Aulia Husnunisa
April 23, 2025
Share this:

Sebagai pelaku usaha, terutama di bidang ritel dan F&B, kamu mungkin pernah mendapat pertanyaan, “Produk yang best seller yang mana, ya?” Pertanyaan ini tentu bukan hal baru. Lantas, bagaimana cara menjawabnya?

Nah, perlu diketahui, bahwa sebuah produk biasanya akan dikategorikan sebagai best seller ketika banyak dibeli dan mendapatkan ulasan positif dari kelompok pelanggan yang cukup besar.

Menurut situs cleverreach.com, dalam psikologi, produk best seller merupakan salah satu bentuk social proof. Sehingga, pelanggan baru akan cenderung mengikuti keputusan pembelian pelanggan lama tanpa harus berpikir panjang. 

Mungkin kamu akan bertanya, apakah sebuah bisnis wajib memiliki produk best seller? Jika ya, bagaimana keuntungannya terhadap bisnis? Jawabannya akan dibahas tuntas di artikel ini. Jadi, pastikan kamu menyimaknya sampai selesai.

Apa Itu Produk Best Seller?

Secara harfiah, best seller berarti “penjualan terbaik”. Lebih lengkapnya, istilah ini merujuk pada produk atau jasa yang mencatatkan angka penjualan tertinggi dalam kategori atau industri tertentu selama periode waktu tertentu.

Awalnya, istilah ini hanya digunakan dalam industri buku untuk menyebut karya-karya yang laris di pasaran. Namun, seiring perkembangan zaman, penggunaannya meluas ke berbagai sektor seperti musik, film, fashion, F&B, produk digital, hingga layanan jasa.

Sebuah produk dapat dikategorikan sebagai best seller apabila secara konsisten mencatatkan penjualan tinggi dibandingkan dengan produk lain dalam kelasnya.

Selain dari sisi jumlah penjualan, sebuah produk dapat berhasil meraih predikat best seller karena dipengaruhi oleh kombinasi kualitas yang unggul, popularitas tren, ulasan positif dari konsumen, serta strategi pemasaran yang tepat sasaran.

Produk best seller biasanya mendapatkan sorotan lebih di pasar dan secara tidak langsung mampu memperkuat posisi brand dalam persaingan industri.

Kontak Youtap Alisa


Keuntungan dan Manfaat dari Produk Best Seller dalam Bisnis

Ada banyak keuntungan strategis yang akan didapatkan sebuah bisnis dari produk best seller. Berikut di antaranya:

1. Meningkatkan Brand Image

Merek yang memiliki produk best seller sering dianggap sebagai pemimpin industri yang kredibel. Selain meningkatkan brand image, hal ini pun dapat menciptakan kesan bahwa produk-produk dari brand milikmu memang patut diacungi jempol.
 

2. Menyederhanakan Proses Pembelian

Di tengah varian produk yang beragam, kata best seller hadir untuk memudahkan konsumen dalam menentukan pilihan pesanan. Ini sangat membantu konsumen yang memiliki waktu terbatas. Kamu dapat menandai produk best seller pada katalog cetak atau menu digital dengan ikon jempol atau tulisan best seller.

3. Mendongkrak Pendapatan dan Profitabilitas

Selain volume penjualannya yang tinggi, produk best seller umumnya memiliki margin keuntungan yang lebih besar dibandingkan produk lainnya. Kombinasi antara tingginya permintaan dan efisiensi produksi inilah yang pada akhirnya memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.

4. Efek Domino pada Penjualan Produk Lain

Konsumen yang merasa puas dengan kualitas dan pengalaman dari produk best seller cenderung ingin mencoba produk lain dari merek yang sama. Alhasil, penjualan produk lain yang sebelumnya kurang populer pun dapat mengalami peningkatan, karena kepercayaan konsumen terhadap brand telah terbentuk dengan kuat.

5. Peningkatan Daya Tawar dengan Mitra Bisnis

Adanya produk unggulan yang terbukti laris di pasaran mampu membuat perusahaan berada di posisi yang lebih kuat saat melakukan negosiasi dengan supplier, distributor, atau mitra strategis lainnya. 

Keberadaan produk best seller ini menjadi bukti konkret atas potensi keuntungan yang bisa diperoleh mitra, sehingga perusahaan bisa memperoleh syarat kerjasama yang lebih menguntungkan, baik dalam hal harga, distribusi, maupun promosi bersama.

BACA JUGA: Apa Itu Supplier (Pemasok): Definisi, Jenis, dan Tanggung Jawabnya

6. Efisiensi dalam Pemasaran dan Distribusi

Produk yang sudah dikenal luas cenderung lebih mudah untuk dipasarkan. Karena permintaannya tinggi, perusahaan dapat mengalokasikan biaya marketing secara lebih efisien, bahkan terkadang hanya mengandalkan mouth to mouth.

Selain itu, proses distribusi pun menjadi lebih optimal karena adanya kepastian volume penjualan yang besar, sehingga logistik dapat direncanakan dan dijalankan secara lebih ekonomis.

7. Peluang untuk Inovasi dan Pengembangan Produk

Tingginya permintaan terhadap produk unggulan membuka ruang bagi perusahaan untuk terus berinovasi. Sebab, ketika revenue meningkat, artinya profit pun bertambah. Alhasil, perusahaan dapat mengembangkan varian produk baru atau meningkatkan kualitas produk lain yang sudah ada. Jika sudah, kamu dapat mengatur harga dan varian produk melalui fitur Varian Produk dari Youtap POS.

8. Peningkatan Nilai Perusahaan

Dari perspektif investor, keberadaan produk best seller adalah indikator nyata atas daya saing dan potensi pertumbuhan perusahaan. Produk ini tidak hanya menjadi sumber pendapatan utama, tetapi juga memperkuat citra perusahaan sebagai entitas yang sukses dalam memahami kebutuhan pasar. 

Dampaknya, valuasi perusahaan cenderung meningkat, dan akses terhadap modal atau pendanaan dari pihak eksternal menjadi lebih mudah karena reputasi perusahaan semakin terpercaya.

BACA JUGA: Apa Alasan Investor Melakukan Pendanaan Bisnis Kuliner?

9. Keunggulan Kompetitif

Ketika sebuah produk berhasil mendominasi pasar dan menjadi acuan dalam kategorinya, perusahaan secara otomatis memperoleh competitive advantage. Dengan tingkat kesadaran merek yang tinggi serta loyalitas pelanggan yang kuat, perusahaan lebih mampu mempertahankan pangsa pasarnya bahkan di tengah persaingan yang ketat. 

Kondisi ini menyulitkan pesaing untuk mengambil alih posisi, karena konsumen telah menetapkan preferensi yang kuat terhadap sebuah brand

10. Meningkatkan Traffic dan Visibilitas Brand

Produk best seller kerap menjadi pintu masuk bagi konsumen baru untuk mengenal suatu brand. Contohnya adalah cokelat Dubai dari Don Bakeshop yang sempat viral di akhir 2024. 

Karena banyak dicari, dan Don Bakeshop menjadi salah satu penjual utamanya, kehadiran produk ini secara langsung mendorong lonjakan trafik ke toko fisik maupun kanal online mereka. 

Ketika konsumen mencari atau membicarakan cokelat Dubai, nama Don Bakeshop pun lebih sering muncul di hasil pencarian, marketplace, hingga media sosial. Efek viral ini akhirnya memperluas jangkauan brand secara organik.

Berlangganan Youtap Plus 6 Bulan Gratis 1 Bulan


Dampak Produk Best Seller Terhadap Perilaku Konsumen

Tak hanya bagi bisnis, label best seller pun memiliki dampak yang kuat terhadap perilaku konsumen. Berikut beberapa di antaranya:

1. Meningkatkan Kepercayaan Konsumen 

Produk yang diberi label best seller memberikan sinyal kuat kepada konsumen bahwa produk tersebut telah mendapat pengakuan dari banyak orang. Hal ini menciptakan rasa kepercayaan yang tinggi pada konsumen.

2. Menciptakan Efek Bandwagon 

Label best seller menciptakan efek bandwagon, di mana konsumen merasa terdorong untuk mengikuti mayoritas yang telah memilih produk tersebut. Keinginan untuk menjadi bagian dari kelompok yang lebih besar atau mengikuti tren saat ini mendorong konsumen untuk membeli produk secara impulsif.

3. Meminimalkan Risiko yang Dirasakan 

Membeli produk baru selalu membawa risiko, baik dari segi kualitas maupun kepuasan. Namun, produk best seller yang telah terbukti populer membantu mengurangi persepsi risiko ini. Konsumen merasa lebih aman karena mereka percaya bahwa produk tersebut sudah teruji oleh banyak orang, sehingga mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan keputusan.

4. Mengundang FOMO (Fear of Missing Out) 

Rasa takut ketinggalan (FOMO) menjadi pemicu kuat bagi konsumen untuk segera membeli produk best seller. Ketika sebuah produk dikategorikan sebagai best seller, konsumen sering merasa bahwa mereka akan kehilangan sesuatu yang berharga atau tidak akan dapat menikmati manfaatnya jika mereka tidak membeli segera. 

5. Meningkatkan Perceived Value 

Produk unggulan sering dianggap memiliki nilai lebih tinggi. Konsumen mungkin bersedia membayar lebih untuk produk yang dianggap lebih bernilai atau bermanfaat karena popularitas dan pengakuan yang didapat. Label ini memberi kesan bahwa produk tersebut memiliki kualitas atau manfaat lebih dibandingkan produk lainnya yang tidak terdaftar sebagai best seller.

BACA JUGA: Mengenal Psikologi Marketing, Cara Cepat Menarik Konsumen 

Strategi Menciptakan Produk Best Seller

Butuh strategi yang matang agar sebuah produk dapat menjadi favorit konsumen. Kamu bisa menerapkan berbagai tips ampuh dari Youtap di bawah ini:

1. Memanfaatkan Teknologi Digital 

Langkah pertama untuk menciptakan produk best seller adalah memahami performa produk secara real-time. Kamu dapat memanfaatkan teknologi seperti fitur laporan harian dan laporan transaksi yang tersedia pada aplikasi Youtap POS (point of sale). Melalui kedua fitur ini, kamu akan lebih mudah untuk:

  • Memantau penjualan harian setiap produk.
  • Mengidentifikasi produk yang paling laku dan kapan waktu penjualan tertingginya. 
  • Menganalisis tren dan pola pembelian konsumen.

Jika data penjualan akurat dan mudah diakses, maka bisnis bisa lebih responsif terhadap kebutuhan pasar. Selain itu, kamu juga dapat meningkatkan peluang terciptanya produk yang laris di pasaran.

2. Melakukan Riset Pasar yang Mendalam

Jika ingin memahami pasar dan konsumen secara menyeluruh, kamu juga sebaiknya melakukan langkah seperti:

  • Mengidentifikasi kebutuhan yang belum terpenuhi.
  • Menganalisis tren dan strategi kompetitor.
  • Melakukan survei atau wawancara langsung

Data dan insight yang didapat dari proses ini menjadi fondasi kuat dalam merancang produk yang relevan dan potensial untuk sukses di pasar.

3. Fokus Pada Kualitas dan Inovasi Produk

Produk yang baik adalah produk yang mampu menjawab kebutuhan konsumen. Inilah mengapa, penting bagi sebuah bisnis untuk menghadirkan kualitas dan pengembangan produk yang unggul. Berikut langkah yang bisa kamu terapkan:

  • Menjaga kualitas secara konsisten dari waktu ke waktu.
  • Menawarkan solusi baru atau pengalaman yang unik.
  • Mengatasi masalah spesifik yang dihadapi konsumen.

4. Mengembangkan Strategi Pemasaran yang Efektif

Marketing adalah jembatan yang menghubungkan produk dengan konsumen. Tanpa strategi yang matang, produk terbaik pun bisa tenggelam di pasar. Maka dari itu, pastikan strategi pemasaran di bisnismu mencakup:

  • Branding yang kuat dan kohesif.
  • Promosi yang menarik, kreatif, dan sesuai target.
  • Pemanfaatan media sosial dan kerja sama dengan influencer.
  • Penempatan produk di kanal distribusi yang paling strategis.

Namun perlu diingat, bahwa setiap bisnis belum tentu berhasil di semua taktik marketing. Maka dari itu, kamu perlu melakukan A/B testing untuk melihat strategi pemasaran apa yang paling efektif dan mampu meningkatkan pendapatan bisnis. 

BACA JUGA: 7 Cara Promosi Usaha Baru di Era Digital

5. Menetapkan Harga yang Tepat

Lebih dari sekadar angka, harga adalah cerminan nilai produk di mata konsumen. Menentukan harga yang tepat bisa menjadi salah satu kunci utama dalam meraih predikat best seller. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan antara lain:

  • Keseimbangan antara nilai dan manfaat yang ditawarkan.
  • Kondisi harga produk kompetitor.
  • Daya beli konsumen sasaran.

Strategi penetapan harga yang cerdas akan mempermudah produk untuk menjangkau pasar lebih luas tanpa mengorbankan profit.

6. Memberikan Layanan Pelanggan yang Unggul

Produk yang dicintai konsumen tidak hanya unggul dari segi fisik, tapi juga dari segi customer service yang menyertainya. Memberikan layanan pelanggan yang responsif dan berkualitas dapat membuat konsumen merasa diperhatikan. Caranya bisa melalui:

  • Tanggapan cepat terhadap pertanyaan atau keluhan.
  • Kebijakan garansi dan pengembalian yang mengutamakan kenyamanan konsumen.
  • Dukungan pasca-penjualan yang informatif dan ramah

7. Membangun Branding yang Kuat

Membangun merek yang kuat dan konsisten adalah investasi jangka panjang yang tak boleh dilewatkan. Caranya adalah dengan:

  • Menciptakan identitas merek yang seragam di semua platform.
  • Menyampaikan pesan yang menyentuh nilai dan emosi konsumen.
  • Menjadikan merek mudah dikenali dan diingat.

Brand yang kuat akan meningkatkan loyalitas dan membantu produk menonjol di tengah persaingan pasar.

8. Dorong Review & Rekomendasi Positif

Di era digital saat ini, ulasan dari real user lebih dipercaya oleh konsumen dibanding iklan.  Karena itu, mengelola reputasi online sangat penting untuk memperkuat citra produk dan menarik calon pelanggan baru. Kamu bisa melakukannya dengan cara:

  • Meminta review dari pelanggan yang puas. 
  • Menampilkan testimoni di media sosial, situs web, atau iklan.
  • Menanggapi ulasan negatif dengan profesional dan solutif.

Ulasan yang positif akan memperkuat kepercayaan terhadap produk, memperluas jangkauan pasar, dan mendukung pertumbuhan penjualan.

BACA JUGA: Pemilik Toko Online Wajib Tahu, Ini 5 Cara Mendapatkan Ulasan Positif dari Pembeli

Tantangan Memiliki Produk Best Seller

Mempertahankan status best seller bukanlah sebuah hal yang mudah. Dalam perjalanannya, mungkin kamu akan menghadapi berbagai tantangan seperti:

1. Persaingan yang Ketat

Setelah mencapai status best seller, produkmu akan menarik perhatian pesaing. Mereka mungkin akan mencoba meniru atau meningkatkan produk yang sudah ada. Untuk itu, perusahaan harus terus berinovasi dengan mengedepankan USP (unique selling point) produk. 

2. Perubahan Preferensi Konsumen

Selera dan kebutuhan konsumen terus berubah. Apa yang dianggap menarik saat ini bisa saja menjadi usang di kemudian hari. Oleh karena itu, perusahaan perlu rutin memantau tren pasar dan menyesuaikan produk agar tetap relevan, seperti dengan merilis varian baru atau melakukan penyempurnaan produk berdasarkan feedback konsumen.
 

3. Masalah dalam Skala Produksi 

Permintaan yang terus meningkat dapat menguji kapasitas produksi perusahaan. Namun tak perlu khawatir, hal ini dapat diatasi dengan memelihara sistem produksi yang efisien dan terstandarisasi, serta menjaga kualitas produk meskipun ada peningkatan volume produksi.

4. Risiko Kejenuhan Pasar

Terlalu seringnya sebuah produk muncul di berbagai media dapat membuat konsumen merasa jenuh, terutama jika produk tersebut viral di media sosial. Salah satu contohnya adalah tren makanan Cromboloni, sejenis roti berlapis yang sangat digemari pada tahun 2024.

Brand seperti Monsieur Spoon bahkan sempat kewalahan menerima pesanan karena tingginya permintaan. Namun, semakin lama tren ini berlangsung, semakin banyak pelaku usaha dari skala UMKM hingga bisnis menengah ke atas yang mulai memproduksi varian serupa.

Ketika pasar dipenuhi oleh produk yang sama, minat konsumen perlahan menurun. Banyak pelanggan yang sebelumnya membeli hanya karena terdorong oleh rasa FOMO atau tren sesaat. 

Untuk menjaga agar antusiasme tetap tinggi, bisnis perlu mengambil langkah strategis, salah satunya dengan merilis produk musiman atau menghadirkan varian eksklusif yang hanya tersedia dalam periode tertentu.

5. Manajemen Rantai Pasokan (Supply Chain)

Mengelola rantai pasokan yang stabil sangat penting untuk memenuhi permintaan produk yang tinggi. Perusahaan perlu menjalin hubungan dengan beberapa pemasok alternatif dan memiliki sistem manajemen rantai pasokan yang transparan untuk menghindari gangguan dalam pasokan bahan baku atau komponen penting.

BACA JUGA: Pengertian Supply Chain Management dan Cara Kerjanya

Apa Bedanya Best Selling dan Best Seller?

Best seller adalah istilah yang merujuk pada produk atau karya yang telah mencapai angka penjualan tertinggi dalam suatu kategori atau pasar dalam periode tertentu. Biasanya, ini mengacu pada status produk tersebut. Sementara itu, best selling mengacu pada sifat atau kondisi produk yang sedang mengalami penjualan sangat tinggi.

Kesimpulannya, produk best seller memainkan peran penting dalam peningkatan revenue bisnis. Karena secara tidak langsung, kamu telah menciptakan value yang dirasakan langsung oleh konsumen.

Oleh sebab itu, kamu dan tim perlu lebih teliti dalam mengelola stok agar tidak mengecewakan pelanggan. Salah satu cara paling mudah untuk memantau stok penjualan adalah dengan menggunakan aplikasi Youtap POS.

Tak hanya menyediakan fitur Manajemen Stok, aplikasi ini juga dilengkapi fitur Stok Bahan Baku yang sangat bermanfaat bagi pengelola bisnis F&B. Yuk, rasakan benefit dari fitur ini melalui program Free Trial Youtap POS!

Aplikasi Youtap POS
Intan Aulia Husnunisa
Seorang Content Writer sejak 2020 yang sudah menulis artikel berbagai topik materi bahasa Inggris, karier, B2B, bisnis & UMKM, pertumbuhan ibu anak, dan digital marketing. Semoga tulisanku bermanfaat!
Share this: