Apa Itu Order dalam Bisnis? Jenis, Tren, dan Strategi Efektif Meningkatkannya

Oleh
Intan Aulia Husnunisa
May 23, 2025
Share this:

Dalam konteks bisnis, order merujuk pada permintaan untuk membuat, menyediakan, atau mengirimkan produk, baik berupa barang, makanan dan minuman, maupun jasa.

Istilah ini sangat lekat dengan dunia bisnis, terutama dalam ranah online shop. Ketika pelanggan melakukan order, artinya kamu telah berhasil mengubah ketertarikan mereka menjadi sebuah transaksi, atau yang biasa disebut closing

Menariknya, order ternyata memiliki beberapa jenis yang berbeda. Salah satu istilah yang cukup populer adalah pre order. Pemilihan jenis order ini biasanya disesuaikan dengan karakteristik bisnis yang dijalankan.

Sekarang, coba pikirkan kembali, jenis order apa yang selama ini kamu terapkan dalam bisnismu? Apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan perilaku pelanggan?

Agar kamu bisa menentukannya dengan lebih tepat, artikel ini telah merangkum berbagai jenis order beserta cara efektif untuk meningkatkan volume orderan dalam bisnismu.

Apa Arti Order dalam Jual Beli?

Order, atau pesanan, adalah permintaan resmi dari pelanggan untuk membeli barang atau jasa. Dalam rantai pasok atau supply chain, order menjadi titik awal dimulainya proses pemenuhan dan pengiriman produk dalam sebuah bisnis.

Biasanya, beberapa elemen penting yang tercantum dalam order meliputi jumlah, harga, varian produk, serta detail pengiriman.

Order dapat dilakukan melalui berbagai saluran, mulai dari toko fisik, platform online, hingga lewat telepon. Di era digital seperti sekarang, pelaku usaha bisa memanfaatkan berbagai software untuk membantu mengelola proses ini. Salah satu jenis perangkat lunak yang umum digunakan adalah Order Management System.

Jika kamu memiliki anggaran khusus, software ini bisa menjadi solusi untuk mempermudah pengelolaan pesanan. Namun, jika mencari alternatif yang lebih praktis dan terintegrasi, kamu bisa menggunakan aplikasi usaha berbasis point of sale seperti Youtap POS.

Melalui aplikasi ini, kamu dapat mengelola pesanan, mengatur stok, menyesuaikan varian menu, mengubah harga, dan masih banyak lagi. Tertarik mencoba? Nikmati Free Trial 7 Hari Youtap POS dengan mengklik banner di bawah ini!

Free Trial Youtap POS 7 Hari

Jenis-jenis Order dalam Bisnis

Mengenal berbagai bentuk order dapat membuat kamu lebih adaptif dalam mengatur operasional dan memberikan layanan terbaik untuk pelanggan. Berikut ini jenis-jenis order dalam bisnis:

1. Pre-order

Pre-order adalah jenis pemesanan di mana produk belum tersedia secara fisik, tetapi pelanggan sudah bisa melakukan pemesanan terlebih dahulu. Kata pre sendiri berasal dari awalan yang berarti sebelum

Model pemesanan ini cocok diterapkan dalam bisnis fashion, kuliner, maupun jasa seperti desain grafis. Penerapannya akan semakin relevan ketika kamu merilis limited edition product dan produk musiman (seasonal), seperti koleksi outfit untuk Hari Raya Idul Fitri.

Salah satu keunggulan dari sistem pre-order adalah kamu tidak perlu mengeluarkan modal di awal, karena proses produksi baru dilakukan saat ada permintaan yang masuk.

Dengan sistem seperti ini, kamu bisa lebih terhindar dari risiko overstock maupun understock. Namun, tantangan terbesarnya adalah waktu tunggu yang relatif panjang. Maka dari itu, penting bagimu untuk memberi edukasi kepada pelanggan agar mereka memahami proses produksi dan bersedia menunggu.

Selain itu, pastikan kamu menentukan estimasi pengiriman yang realistis dan memberikan pembaruan status secara berkala, agar pelanggan tetap merasa tenang dan dihargai.

Sebagai tambahan, ketika kamu menggunakan sistem pre-order, kamu juga akan mengenal istilah open PO dan close PO. Open PO merujuk pada periode di mana kamu membuka pemesanan kepada pelanggan. Pada masa ini, penting untuk menginformasikan durasi open PO, ketentuan pembayaran, dan kuota pemesanan secara jelas. 

Sebaliknya, close PO menandakan bahwa kamu sudah menutup pemesanan, biasanya karena kuota sudah terpenuhi atau waktu pemesanan telah berakhir.

2. Open Order

Berbeda dengan sistem pre-order, open order adalah metode pemesanan di mana produk selalu tersedia atau ready stock, tanpa batasan waktu maupun kuota pembelian.

Jenis pemesanan ini umum dijumpai pada bisnis ritel seperti swalayan, serta di sektor F&B seperti kafe dan restoran yang menyediakan produk secara langsung setiap hari.

Keunggulan dari sistem ini terletak pada fleksibilitasnya dalam memenuhi permintaan kapan saja. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, sistem ini berisiko menyebabkan penumpukan stok yang dapat membebani operasional.

Untuk itu, sebagai pelaku usaha, kamu perlu rutin menganalisis pola penjualan guna menjaga efisiensi dalam pengadaan dan penyimpanan barang. Proses ini bisa dilakukan lebih praktis melalui fitur Laporan Harian di Youtap POS.

3. Close Order

Pernahkah kamu datang ke sebuah kafe untuk memesan kopi, namun petugas kasir menolak pesanan kamu karena mereka sudah close order

Jika pernah, hal ini menandakan bahwa bisnis tersebut telah menutup layanan pemesanan untuk hari itu.

Close order merupakan sistem di mana pemesanan hanya diterima dalam rentang waktu tertentu. Contohnya bisa ditemukan pada bisnis katering sehat yang hanya menerima pesanan hingga pukul 16.00 setiap hari.

Dengan adanya sistem ini, pengelolaan operasional menjadi lebih disiplin dan terstruktur. Karena alasan tersebut, close order sering diterapkan oleh bisnis yang memiliki layanan langsung atau outlet fisik.

4. Bulk Order

Pelaku usaha yang bergerak di bidang ritel tentu sudah tidak asing dengan istilah bulk order atau pemesanan dalam jumlah besar. Jenis pemesanan ini umumnya dilakukan untuk keperluan pengadaan stok usaha, acara skala besar, atau kebutuhan operasional kantor.

Misalnya, toko ritel kamu membeli lima dus Indomie Goreng dari supplier seperti YOS (Youtap Official Store) untuk dijual kembali di toko kelontong milikmu. 

Karena memakai sistem grosir, harga per unit untuk produk bulk order jadi cenderung lebih murah. Meski begitu, ketika hendak melakukan bulk order, pastikan bahwa kamu memiliki kapasitas penyimpanan atau gudang yang memadai. 

BACA JUGA: Apa Itu Supplier (Pemasok): Definisi, Jenis, dan Tanggung Jawabnya

5. Custom Order 

Custom order adalah jenis pesanan yang dibuat berdasarkan permintaan spesifik dari pelanggan. Jika menerapkan sistem ini, kamu dapat menciptakan produk sesuai dengan preferensi atau kebutuhan unik konsumen.

Jenis pemesanan ini tidak terbatas pada industri kreatif seperti fashion, merchandise, atau desain grafis saja. Di sektor teknologi pun, peluang custom order kini semakin terbuka lebar. 

Salah satu contohnya adalah layanan white label untuk aplikasi kasir berbasis point of sale  seperti Youtap POS, di mana fitur dan tampilan bisa disesuaikan dengan identitas bisnis masing-masing pengguna.

Keunggulan dari custom order terletak pada margin keuntungan yang cenderung lebih tinggi, serta kemampuannya dalam memberikan pengalaman pelanggan yang lebih personal. 

Namun, proses produksi yang memerlukan waktu lebih lama dan potensi revisi berulang menjadi tantangan tersendiri. 

Oleh karena itu, sebelum produksi dimulai, penting untuk menyiapkan syarat dan ketentuan yang jelas. Pastikan kamu dan client menyetujui S&K tersebut agar proses produksi berjalan lebih efisien.

6. Repeat Order

Repeat order adalah pemesanan ulang oleh pelanggan yang sebelumnya sudah pernah membeli. Adanya repeat order menjadi salah satu tanda bahwa produkmu berhasil. 

Repeat order juga merupakan indikator penting dari loyalitas pelanggan sekaligus kestabilan penjualan. 

Namun, kamu perlu menjaga kualitas serta menciptakan berbagai inovasi yang relevan dengan pelangganmu. Hal ini merupakan strategi untuk membuat frekuensi repeat order terus meningkat.

BACA JUGA: Tips Jitu Agar Konsumen Repeat Order di Tokomu!‍

7. Back Order

Back order adalah kondisi di mana produk sedang kosong, namun pelanggan tetap diperbolehkan melakukan pemesanan. Sistem ini biasanya diterapkan dalam bisnis seperti elektronik, kosmetik impor, atau suku cadang mobil.

Jika bisnismu menerapkan back order, maka kamu dapat menjaga cash flow bisnis dan meminimalisir risiko kehilangan pelanggan. 

Namun, kamu perlu bersiap dengan adanya kemungkinan keterlambatan pengiriman. Oleh sebab itu, berikanlah estimasi restock secara jelas pada pelanggan. Selain itu, tawarkan opsi refund atau penukaran barang sebagai bentuk jaminan untuk konsumen. 

8. Rush Order

Jenis order lain yang cukup spesifik adalah rush order, yaitu permintaan dari pelanggan untuk mempercepat proses produksi dan pengiriman. Sistem ini cukup lazim digunakan dalam industri percetakan, jasa sablon, hingga catering.

Rush order bisa menjadi peluang pemasukan tambahan karena biasanya dikenakan biaya ekstra. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, permintaan ini bisa mengorbankan kualitas dan membuat tenaga kerja kewalahan. 

Bila ingin menyediakan layanan rush order, kamu wajib menyiapkan SOP khusus, serta menyediakan kapasitas cadangan agar standar pelayanan tetap terjaga. 

9. Standing Order

Selain model bisnis subscription, standing order juga merupakan salah satu sistem pemesanan yang dapat membantu menjaga kestabilan cash flow bisnis. Standing order adalah pesanan tetap yang dilakukan secara berkala oleh pelanggan, baik mingguan, bulanan, atau sesuai jadwal tertentu.

Sistem ini biasanya digunakan oleh perusahaan dalam pembelian bahan baku atau persediaan kantor. Namun, jika terjadi perubahan permintaan secara mendadak, standing order bisa menyebabkan penumpukan stok. 

Oleh karena itu, pelaku usaha perlu meninjau ulang kesepakatan standing order secara berkala agar tetap relevan dengan kebutuhan aktual.

10. Trial Order

Sesuai namanya, trial order identik dengan pesanan percobaan dalam jumlah kecil. Sistem ini umumnya digunakan oleh reseller, toko baru, atau perusahaan yang ingin menjajal produk baru sebelum melakukan pembelian dalam skala besar.

Keunggulan dari trial order adalah mengurangi risiko kerugian akibat ketidaksesuaian produk atau supplier. Kekurangannya terletak pada harga per unit yang biasanya lebih tinggi karena volume pembelian yang kecil. 

Sebagai solusinya, kamu bisa melakukan negosiasi harga dengan pemasok, dan sampaikan potensi repeat order di kemudian hari. 

BACA JUGA: Ini Perbedaan Dropshipper dan Reseller yang Wajib Diketahui

Strategi Efektif dalam Meningkatkan Volume Order untuk Pebisnis di Era Digital

Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, strategi promosi seperti diskon saja mungkin tidak lagi cukup untuk meningkatkan volume order. 

Selain menyajikan produk yang berkualitas, kamu juga perlu memahami perilaku konsumen serta mengadopsi sistem atau teknologi yang mampu mendukung peningkatan pesanan.

Berikut ini beberapa strategi yang telah terbukti efektif dalam mendorong volume order di berbagai sektor:

1. Gunakan Sistem Digital untuk Kelola Pesanan

Teknologi dapat menjadi sahabat terbaik dalam mengelola pesanan, terutama saat volume order mulai meningkat dan proses manual tak lagi efisien. Berikut 2 teknologi terbaru yang dapat kamu manfaatkan untuk pemesanan yang lebih cepat:

A. Online Order PHP (Pesan dari HP)

Jika kamu memiliki bisnis di bidang F&B, maka kamu perlu mempertimbangkan untuk mengadopsi teknologi bernama Online Order PHP dari Youtap POS. 

Fitur ini memudahkan pelanggan memesan makanan atau minuman dari mana saja, cukup dengan memindai QR e-menu di restoranmu. Bahkan, Online Order PHP tersedia untuk layanan pick up, dine in, maupun delivery order.

Mungkin kamu bertanya-tanya, apa bedanya dengan sistem pemesanan online melalui pihak ketiga seperti Gojek atau Grab? Nah, perbedaannya adalah fitur ini sudah terintegrasi langsung dalam aplikasi usaha Youtap POS.

Dengan begitu, setiap kali kamu menerima pesanan dari pelanggan, sistem akan otomatis mencatatnya dan menyesuaikan data seperti Manajemen Stok, Varian, serta fitur terkait lainnya. Jadi, kamu tak perlu menginput data secara manual satu per satu. Praktis, kan?

BACA JUGA: Arti Dine In dan Take Away Makanan Serta 15 Istilah Restoran Lainnya

B. Self Order Kiosk

Pernahkah kamu datang ke outlet McDonald’s dan memesan menu melalui layar?

Yap, sistem ini disebut self-order kiosk, yaitu mesin digital yang memungkinkan pelanggan memilih dan membayar pesanannya secara mandiri tanpa bantuan kasir.

Saat ini, self-order kiosk semakin populer di industri makanan cepat saji dan kafe modern. Selain McDonald’s, beberapa outlet HokBen di Indonesia pun telah menerapkan sistem pemesanan yang satu ini.

Dengan hadirnya mesin self-order, pelanggan tidak perlu lagi mengantre panjang atau memanggil waiter untuk memesan makanan.

Hal ini tentu mempercepat proses pemesanan sekaligus meningkatkan kenyamanan pelanggan.

Menariknya, dari sisi psikologis, sistem ini juga mendorong konsumen untuk memesan lebih banyak. Sebab, mereka merasa lebih leluasa dalam mengeksplorasi berbagai pilihan menu tanpa tekanan waktu atau antrean di belakang mereka.

2. Manfaatkan Data Pelanggan untuk Strategi Pemasaran

Data pelanggan merupakan aset berharga yang tidak boleh diabaikan. Dengan memanfaatkan data ini, kamu memiliki peluang besar untuk menyusun strategi marketing yang lebih personal dan tepat sasaran.

Kamu bisa mulai dengan mengumpulkan informasi seperti riwayat pembelian, frekuensi order, hingga preferensi produk. Setelah itu, kirimkan penawaran yang relevan kepada pelanggan secara berkala.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki usaha restoran atau kafe, maka buatlah diskon atau treat khusus ketika pelanggan berulang tahun.

Strategi seperti ini terbukti lebih efektif dibandingkan promosi massal, karena membuat pelanggan merasa lebih diperhatikan dan dihargai.

3. Sediakan Beragam Metode Pembayaran

Ketersediaan metode pembayaran yang lengkap bisa membantu bisnismu menjangkau lebih banyak lapisan konsumen.

Selain pembayaran tunai, kamu bisa menyediakan metode QRIS dalam bentuk CPM (Customer Presented Mode) maupun MPM (Merchant Presented Mode) yang telah terintegrasi dengan berbagai bank dan dompet digital.

Terlebih, di era digital ini, konsumen memiliki preferensi yang beragam. Ada yang lebih nyaman dengan transfer bank, ada yang mengandalkan e-wallet, dan tak sedikit pula yang tertarik menggunakan skema cicilan saat bertransaksi.

Beruntungnya, kini tersedia solusi host-to-host payment integration dari Youtap POS yang mendukung kedua jenis QRIS (CPM dan MPM). Ini memberikan fleksibilitas lebih dalam menerima berbagai metode pembayaran.

Selain itu, sistem payment processing dari Youtap juga telah bekerja sama dengan berbagai partner pembayaran (acquirer), seperti LinkAja, BNI, OTTOPAY, BCA, Livin, BTN, OVO, ShopeePay, Indodana, dan Kredivo. Transaksi pun dapat diselesaikan dalam hitungan detik, dengan tingkat keamanan yang tinggi.

Bahkan, dibandingkan mesin EDC konvensional, integrasi H2H dari Youtap tidak mengharuskanmu menjadi nasabah bank terlebih dahulu untuk menggunakannya. Jika bisnismu belum menggunakan QRIS ini, yuk segera berlangganan!

Customer Service ALISA

4. Berikan Promo Seperti Gratis Ongkir 

Di dunia bisnis, khususnya bisnis online, biaya pengiriman merupakan salah satu faktor utama yang membuat pelanggan batal melakukan checkout.

Bagi kamu yang menjalankan bisnis di platform e-commerce, cobalah untuk menawarkan promo seperti subsidi ongkir atau gratis ongkir dengan syarat minimal pembelian. Langkah ini terbukti efektif untuk mendorong peningkatan jumlah pesanan.

Agar hasilnya lebih optimal, strategi ini bisa dikombinasikan dengan momen-momen kampanye besar seperti 10.10 atau 12.12.

5. Buat Loyalty Program  

Tak hanya untuk pelanggan lama, loyalty program juga bisa menjadi bentuk apresiasi bagi pelanggan baru. Melalui program ini, kamu dapat mendorong kebiasaan belanja berulang dan menciptakan pengalaman yang lebih personal.

Terlebih, mempertahankan pelanggan lama jauh lebih hemat biaya dibandingkan mendapatkan pelanggan baru.

Sebagai contoh, jika kamu memiliki kedai kopi, kamu bisa menawarkan sistem poin, di mana setiap pembelian senilai Rp10.000 akan menghasilkan 1 poin. Setelah mengumpulkan 50 poin, pelanggan dapat menukarkannya dengan satu minuman gratis.

Program semacam ini membantu membangun hubungan jangka panjang sekaligus meningkatkan frekuensi pembelian.

Bahkan, tak jarang pelanggan merekomendasikan kedai kamu kepada teman-temannya agar mereka juga bisa menikmati manfaat yang sama.

Demikian jenis-jenis order lengkap dengan masing-masing kelebihan dan kekurangannya. Harapannya, setelah membaca artikel ini, kamu dapat menerapkan jenis order yang sesuai dengan jenis bisnismu.

Nah, agar orderanmu semakin lancar, yuk, segera manfaatkan fitur-fitur bemanfaat dari Youtap POS. Selain Manajemen Stok, kamu juga bisa mengatur reservasi, melakukan split bill di kasir, dan masih banyak lagi.

Yuk, manfaatkan promo berlanggan 6+1 dari Youtap Plus sekarang!

Berlangganan Youtap POS 6 Bulan Gratis 1 Bulan

Intan Aulia Husnunisa
Seorang Content Writer sejak 2020 yang sudah menulis artikel berbagai topik materi bahasa Inggris, karier, B2B, bisnis & UMKM, pertumbuhan ibu anak, dan digital marketing. Semoga tulisanku bermanfaat!
Share this: